BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Bahasa adalah
alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan
alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan
seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila
di gabungkan akan memiliki makna tersendiri. Bahasa diciptakan sebagai
alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia
untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.Bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri,
percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, baik budinya,
menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan
sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal
atau keturunan).
[Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1997,
hlm:77]
Bahasa Arab
merupakan Bahasa Semit Tengah yang merupakan rumpun dari Bahasa Semit, dan
berkerabat dengan bahasa
Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa
lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang
sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur
Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan
bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an.
Jadi dapat kami ambil
kesimpulan bahwa Bahasa Arab adalah tutur kata yang digunakan oleh bangsa di
jazirah arab dan timur tengah.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan
oleh masyarakat di Negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga.
Dahulu bahasa Indonesia di ambil dari bahasa melayu yang kala itu digunakan
oleh Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) sebagai bahasa kenegaraan
. Namun semenjak Sumpah
Pemuda yang pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa melayu tidak lagi digunakan dan diganti
dengan Bahasa Indonesia.
Jadi
dapat disimpulkan Bahasa Indonesia adalah Bahasa resmi yang di gunakan negara
kesatuan republic Indonesia sebagai Bahasa persatuan, yang merupakan rumpun
dari Bahasa melayu.
Pada dasarnya setiap Bahasa memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan
meiliki keunikan tersendiri sesuai karakteristik Bahasa tersebut. Karakteristik Bahasa Indonesia dan Bahasa
Arab contohnya sangat berbeda. Berikut akan kami paparkan dalam makalah ini apa
saja perbedaan karakteristik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteritik perbedaan antara
Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana ciri khas antara perbedaan Bahasa
Arab dengan Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana problematika proses penerjemahaan
Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami karakteritik
perbedaan antara Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia
2. Untuk mengerti dan memahami ciri khas
antara perbedaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia
3. Untuk mengetahui dan memahami problematika
proses penerjemahaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Karakteristik
Bahasa Arab
Secara umum bahasa
adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan
akan memiliki makna tersendiri. Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi
universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan
suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.
Bahasa arab merupakan Bahasa resmi bangsa
Arab. Selain menjadi Bahasa orang muslim di seluruh penjuru dunia, Bahasa Arab
digunakan sebagai Bahasa Al-qur’an yang merupakan kitab suci umat islam. Setiap
Bahasa memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda dengan Bahasa lain
yang membedakan setiap Bahasa menjadi unik dan memiliki ciri khas. Bahasa Arab mempunyai ciri-ciri kekhususan yang tidak terdapat
pada bahasa-bahasa lainnya. Kemudian dari kekhususannya ini menjadikan bahasa
Arab sebuah bahasa yang fleksibel, mempunyai elastisitas yang tinggi, maka
dalam menjalankan dan mempertahankan fungsinya sebagai bahasa komunikasi,
sarana dalam penyampaian tujuan agama, pencatatan berbagai ilmu pengetahuan,
telah mampu disampaikan dengan mudah dan benar.Berikut ini adalah yang
merupakan keistimewaan bahasa Arab, antara lain :
- Isytiqaq
Yang dimaksud dengan isytiqoq
adalah pengambilan sighot (bentuk kata) dari sighot yang lain,
karena ada persamaan baik dari segi bentuk, maknanya maupun strukturnya dengan
beberapa tambahan tertentu yang telah ditetapkan.
Ada dua pendapat ulama
mengenai isytiqok ini, antara lain :
1. Ulama Bashrah bahwa
sumber isytqoq adalah masdar
2. Ulama Kufah bahwa
sumber isytiqaq adala kata kerja (fi`il).
Isytiqoq menurut ulama bahasa di bagi tiga macam, antara lain:
1. Isytiqoq shogir yang aplikasinya
melalui tasrif yang kita kenal selama ini yaitu pengembangan lafadz dari
lafadz asli dengan syarat adanya kecocokan dari segi makna, huruf dan
juga urutannya. Contohnya:
ضرب – ضارب – مضروب
2. Istiqoq kabir disebut juga al-qalb
al-luqhawi, yaitu adanya persamaan antara dua kata, baik dari segi lafadz
maupun dari segi makna, akan tetapi tidak sama dalam urutan huruf sebagai
contoh :
حمد – مدح / جبد – جدب
3. Isytiqoq Akbar disebut juga al-ibdal
al-liqhawi, yaitu menukar suatu huruf yang lain. dalam proses ini huruf
yang mengalami pertukaran tidak disyaratkan memiliki makhroj yang sama. Boleh
saja terjadi pada setiap hurufkarena yang penting disini adanya kesesuaian
makna antara dua lafadz, contoh:
السراط – الصراط
yang memiliki makna
suatu dengan dua lafadz yang berbeda.
Isytiqoq al-Kibar atau
an-naht (penyingkatan)
An-Naht adalah membuat kata baru yang ambil dari dua unsur kata yang berbeda
atau lebih tetapi tetap menunjukan pada makna yang diambil baik berupa isim
dan fi`il. Perkembangannya harus sesuai dengan kaidah (wazan) bahasa
arab yang terdapat dalam tashrif, sebagai contoh :
بسمله – حمدله
2. Ta`rib (arabisasi)
Yang dimaksud dengan ta`rib
disini yakni kata asing yang diambil kedalam bahasa arab, dalam proses ta`rib
mungkin terjadi pengurangan, penambahan penukaran sehingga bahasa tersebut
menjadi bahasa arab asli sebagai contoh dari kata yang terdapat penambahan dan
penukaran : kata (kulit hitam) berasal dari bahasa Persia ditambah alif dan ha
ditukar dengan huruf jim.
ارندج -رند ه
3. Al-Irab
Keistimewaan bahsa Arab
juga disebabkan kehadirannya I`rab, bahkan dapat dikatakan bahwa I`rab adalah
ciri khas bahasa arab. I`rab adalah perubahan bunyi akhir suatu kata
dalam kalimat yang disebabkan oleh perbedaan factor (‘amil yang menyertainya,
baik amil disebut itu jelas maupun diperkirakan dalam benak’) Perbedaaan
tersebut dapat mempengaruhi makna’.
- Efek yang di timbulkan terhadap
karakat, sebagai contoh :
هدا تلميد –
رأيت تلميدا – مررت بتلميد
تكتب – لن تكتب –
لم يكتب
- Efek ditimbulkan terhadap jumlah
sangat elastisitas.
أكل محمد السمك –
السمك أكل محمد – محمد أكل السمك
علي يتعلم اللغة
العربية – جاء ابوه – حضر المسامون
Dalam bahasa arab, ada
dua gender maskulin dan feminine yang masing-masing mempunyai bentuk yang
berbeda-beda, kata ejektif dan kata kerja. Bentuk-bentuk feminin menurut
kaidahnya dibentuk dan kata-kata maskulin dengan menambahkan akhiran (atun
/un).
Dalam bahasa arab
terdapat tiga bentuk bilangan yaitu : Tunggal, ganda dan jamak.
- Ilmu Balaghah
Ialah ilmu yang
mempelajari gaya bahasa dan rahasia-rahasia yang terkandung dalam bahasa arab,
khususnya Al-Qur`an. Tegasnya ilmu balaghah ini merupakan ilmu kesustraan
bahasa arab. Ilmu balaghah ini mengandung tiga pokok pembahasan :
علم المعاني – علم
البيان – علم البديع
Ilmu bayan mengandung
dua pokok pembahasan .
التشبية –
المجاز -الكناية
Ilmu Maani
mengandung banyak pokok bahasan, antara lain :
االخبر والانشاء
– الدكر والحدف -التقديم والتاخير – القصر – الوصل
والفصل -الايجاز والاطناب – المساواة
Ilmu badi` mengandung
dua pokok pembahasan
المحسنات المعنوية
– المحسنات اللفظية
4. Al-Mufrodat
Setelah al-Qur`an
turun, banyak pengertian atau arti kosakata yang mengalami pergeseran,
perubahan makna semanti, seperti dalam contoh :
لا ريب فيه – لا شك / الصبح – الفجر/ قعد –
جلس / زوج – امراة
Kata jauz dan imraah
ditampilkan dalam konteks kehidupan suami istri yang penuh kasih sayang dan
memiliki anak keturunan, sedangkan mempunyai makna istri yang dalam
kehidupan suami istri tidak terdapat kasih sayang karena ada khianat/ perbedaan
akidah dan digambarkan dalam surah yusuf (12;30;51) dan surat at-Tahrim
(66;10;11)
Lafal_lafal dalam
al-Qur`an jika diperhatikan dan diteliti secara mendalam akan munculkan kajian
baru, sehingga nantinya al-Qur`an bukan hanya sebagai sumber hukum islam antara
fiqih dan akhidah tetapi juga merupakan sumber hukum.
Bahasa juga terdiri
atas lambang-lambang, yaitu tanda yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang
lain. Didalam bahasa, tanda terdiri dari rangkaian bunyi yang pada ragam tulis
dialihkan kedalam tanda-tanda visual yaitu huruf dan tanda baca. Hubungan
antara rangkaian bunyi tertentu dan makna yang dinyatakan bersifat arbiter
semata tidak ada hubungan yang wajar antara lambang dan objek yang
dilambangkannya (Panuti Sufirman, 1993, hal 9), Contoh :
Za`za`ah artinya goncangan
Qolqalah artinya keributan
Solsolah artinya bunyi berderek-derek
Qa`qa`ah artinya gemerincing
Jarjarah artinya bising
Qorqorah artinya keroncongan
- Al-Dalaalah
Ilmu dalalah disepakati
sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistic yang memepelajari
hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau
dengan kata lain, bidang studi linguistik yang mempelajari makna/ arti
dalam bahasa arab mengenai jenis-jenis makna. Mukhtar umar membaginya kepada
lima jenis
1. Al-Ma’na
al-asasiy adalah makna kata yang melakat pada sebuah kata.
2. Al-Ma`na
al-ishafy adalah makna yang terkandung dalam sebuah kata disamping makna
sebenarnya yang melekat pada kata tersebut.
3. Al-Ma`na al
–ushuby makna yang berkenaan dengan gaya pemilihan kata didalam masyarakat
sehubungan adanya perbedaan sossial, geografi tingkat pendidikan.
4. Al-ma`na al-nafsy
makna yang terkait pada orang tertentu tetapi tidak untuk umum.
5. Al-Ma`na al-ihaiy
maka yang terkandung dalam sebuah kata yang menunujukan kepada seseorang yang
berkenaan adanya kata itu dengan keadaan diluar bahasa.
Dalam kajian ini ada
lafal-lafal bahasa Arab yang dihubungkan dengan lafal-lafal lainnya dan
dikaitkan dengan pemakaiannya dan kita kenal dengan sebutan at-taraduf
al-musytaraq lafdzhi dan at-tadhodz.
5. Taraduf / sinonim
secara harfiah berarti sesuatu mengikuti
sesuatu sedangkan kata taraaduf itu sendiri berarti sesuatu
yang saling mengikuti. Secara etimologi definisi Taraduf menurut Dr. Taufik
Muhammad Salim beberapa kata menunjukan arti yang sama. Contoh :
Zauj – imara`ah / As-subh – al-fajr
6. Al-Musytarak – al-lafidziy
Musytarak al – lafdziy dalam bahasa indonesianya adalah kata-kata yang sama bunyinya tetapi
mengandung arti dan pengertian berbeda. Contoh:
Kata Syahaadah
mengandung sepuluh arti/makna , antara lain : Observasi, menyaksikan, melihat,
yakni, beraksi, DLL
7. At- Tadhodz
atau Antonim.
Para ahli bahasa Arab
mendefinisikan antonim dengan menggunakan satu kata untuk dua pengertian yang
berlawanan seperti.
الموت – الحي
البياض –
البيضاء
Karakteristik bahasa arab
1.
bahasa- bahasa sempit termasuk bahasa arab memiliki watak
linguistik triliteralitas, yaitu : kata- katanya terdiri dari akar tiga
konsonan dan derivatif dari akar ini.
Dari akar tiga konsonan ini, kata di bentuk melaluiproses yang di
sebut “konjungsi” atau “tasrif”yang tersdiri dari perubahan vokalisai tiga
konsonan berdasarkan kaidah, penambahan satu atau lebih konsonan sebagai
awalan, akhiran atau sisipan dan mengubah vokalisasi juga . misalnya : kata
qola قال
yang berarti “berkata “ terambil dari huruf qaf ق , wau و ,
dan lam ل dari kata qala /قال yang terdiri dari kata konsonan dapat
dibentuk dari kata lain yang makannya berbeda, seperti muqawil /مقاول bermakna kontraktor” kemudian di ubah menjadi
waqola/وقل yang bermakna satu kaki dan memantapkan
kakilain ke bumi (shihab : 1997:94)
2.
fonetik arab
fonetik arab memiliki tiga
tempatkeluar huruf atau mahroj yaitu :
a.
mahroj tenggorokan dan ujung tenggorokan hurufnya adalah : ا,و,ي,ح,ع,ه,خ,غ
b.
kelompok huruf yang terletak pada lidah adalah ك,ق,ت,ج,ض,ي,ش,د,ز,ط,ن,ص
c.
mahroj pada bibir hurufnya adalah :ف,و, م, ب
3. Tata Bahasa Arab
Selalu berinfleksi (berubah) menurut shihab
(1997: 95) bahwa Bahasa Arab selalu mengubah akhir kata benda bergantung pada
kasusnya, baik sebagau objekl langsung maupun tidak langsung dan mengubah akhir
kata kerja bergantung keterangan waktu. Bunyi suatu kata yang berbeda
mengakibatkan perbedaan arti yang sangat jauh. Sebagai contoh:
v Ma ahsana al
samai / ما أحسن السّماء artinya apa yang terindah di langit.
v Ma ahsana al
sama’a / ما أحسن السّماء artinya apa alangkah indahnya langit itu.
Dijelaskan oleh shihab (1997:95) bahwa sintaksis aranb
sangat rasional dan seksama tetapi cukup rumit bila dibandingkan dengan bahasa
Indonesia.
Dalam tata Bahasa Arab dikenal ilmu shorof atau
morfologi yaitu ilmu untuk menata bentuk kalimat. Macam-macam pola kata dalam
Bahasa Arab antara lain : Fiil Madhi, Fiil Mudharik, Isim Faail, Isim Maful,
Masdar (akar kata), isim makan, isim zaman.
4. Kosakata Arab
Kekayaan kosa kata tidak hanya terlihat
pada jenis kelamin kata atau bilangannya yaitu mufrod (tunggal), mutsanna
(dual) dan jamak (plural) tetapi pada kekayaan kosa kata dan sinonim sebagai
contoh: cahaya memiliki 21 sinonim, matahari (29), onta (255), singa (350),
ular (100), madu (80).
Contoh : kata جَلَسَ
dan قَعَدَ sama-sama diterjemahkan duduk, tetapi pengguanaannya berbeda.
(Ismail dan Nas Haryati S. 24:2008)
2. Karakteristik Bahasa Indonesia
2.a Sebab Lahirnya Bahasa Indonesia
Apabila membicarakan
tentang perkembangan bahasa Indonesia, kita akan membahas bahasa Melayu sebagai
akar atau sumber bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang. Bahasa
Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, sejak dahulu sudah
digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franka), di pesisir utara Pulau
Sumatra, Semenanjung Malaka, pesisir timur Pulau Kalimantan, bahkan digunakan
pula oleh Brunai dan Sabah. Berdasarkan berbagai penemuan, bahasa Melayu dalam
bentuk bahasa Melayu kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman
Sriwijaya. Bahkan bukan hanya di Sumatra tapi juga di pulau Jawa. Pada zaman
Sriwijaya, Bahasa Melayu mempunyai fungsi sebagai Bahasa kebudayaan, sebagai
bahasa perhubungan, sebagai bahasa perdagangan terutama ditepi pantai, dan juga
sebagai bahasa resiol kebudayaan. Adapun alasan mengapa bahasa melayu di
jadikan sebagai bahasa Indonesia disebabkan oleh 4 faktor yaitu: bahasa melayu
sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan, dan bahasa
perdagangan, sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam
bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa, atau perbedaan bahasa kasar dan
halus, dan bahasa Melayu mudah dikembangkan. Kedudukan bahasa Indonesia ada dua
yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa Negara.
2.b Ragam Bahasa
Indonesia
Berdasarkan situasi
pemakaian Bahasa Indonesia dapat dibedakan atas 2 situasi yaitu situasi resmi
dan situasi tidak resmi. Yang dimaksud situasi resmi adalah pemakaian Bahasa Indonesia
yang berkaitan dengan masalah kedinasan atau keilmuan. Sedangkan situasi tidak
resmi adalah pemakaian dalam kehidupan sehari-hari dengan masalah pokok yang
tidak resmi.
Fungsi Bahasa Indonesia
- Sebagai alat komunikasi resmi
- Dipergunakan dalam wacana resmi
- Digunakan dalam pembicaraan resmi
(yang bersifat keilmuan)
- Siaran-siaran resmi
- Dipakai dalam pembicaraan dengan
orang-orang yang dihormati
- Memakai ucapan baku (pada bahasa lisan
yaitu ucapan yang tidak terpengaruh oleh ucapan bahasa daerah dan dialeg-dialeg
yang ada)
- Memakai EYD (16 Agustus 1972)
- Memakai peristilaan resmi yaitu
pedoman umum pembentukan istilah
- Menghindari pemakaian unsur-unsur yang
terpengaruh oleh bahasa-bahasa dialeg baik leksikal maupun gramatikal.
Yang dimaksud leksikal ialah unsur bahasa yang berupa kata, sedangkan
gramatikal ialah unsur yang bersifat ketata bahasaan.
a. Pelafalan
Salah satu hal yang
diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau pengucapan dalam Bahasa Indonesia.
Pada akhir-akhir ini sering kita dengan orang melafalkan bunyi Bahasa Indonesia
dengan keraguan. Keraguan yang dimaksud ialah ketidakberaturan pengguna bahasa
dalam melafalkan huruf. Kesalahan pelafalan dapat terjadi karena lambing atau
huruf di ucapkan tidak sesuai dengan bunyi yang melambangkan huruf-huruf
tersebut.
Tulisan # Lafal yang
salah # Lafal yang benar:
Energi # enerji, eversi # energi
Teknik # Tehnik # Teknik
Biologi # Bioloji # Biologi
Tegel # Tehel # Tegel
b. Penulisan Huruf
Ejaan bahasa EYD
menggunakan 26 huruf yaitu mulai huruf A – Z. Beberapa huruf diantaranya yaitu
huruf |F|, |V|, |X|, dan |Z| itu merupakan huruf serapan dan sekarang
huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di dalam Bahasa Indonesia, dengan
demikian pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan jangan diganti dengan
huruf lain.
Contoh :Fakta # fakta, Volume
# folume, Zaman # saman
Meskipun huruf-huruf
serapan sudah dimasukkan kedalam Bahasa Indonesia tetapi harus diingat
ketentuan pemakaian huruf |a|, dan |x|, huruf a hanya dapat dipakai untuk nama
istilah khusus sedangkan untuk istilah umum harus di ganti dengan huruf k
demikian pula huruf x dapat dipakai untuk lambing misalnya sinar-x,
huruf x apabila terdapat pana pertengahan kata dan akhir kata maka dia dapat
diganti menjadi konsonan kx.
c. Penulisan Kata
Kata mengenal bentuk
kata dasar, kata turunan atau kata berimbuhan, kata ulang, dan kata gabungan.
Kalau gabungan kata hanya terdapat awalan atau akhiran dan ditulis serangkai.
Contoh:
Bentuk tidak baku #
bentuk baku:
di didik # dididik , di suruh # disuruh
hancurleburkan # hancur
leburkan , berterimakasih # berterima
kasih
kalau gabungan kata
sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata turunannya harus dituliskan
serangkai. Contoh:
Bentuk tidak baku #
Bentuk baku: , pemberi tahuan #
pemberitahuan
ketidak adilan #
ketidakadilan , mempertanggung
jawabkan # mempertanggungjawabkan
Kata ulang ditulis
secara lengkap dengan penggunaan tanda hubung.
Misalnya :
Kata tidak baku # Kata
baku:
Jalan 2 #
Jalan-jalan , gerak gerik # gerak-gerik , terus menerus # terus-menerus
berkejar kejaran #
berkejar-kejaran , seluk beluk # seluk-beluk
– Gabungan kata
termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Misalnya :
Bentuk tidak baku #
Bentuk baku
ibukota # ibu kota , tatabahasa # tata Bahasa , kerjasama # kerja sama
bulutangkis # bulu
tangkis , dutabesar # duta besar , kerjasama # kerja sama
Gabungan kata yang
sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai. Contoh:
Bentuk tidak baku #
Bentuk baku
mana kala # manakala , sekali
gus # sekaligus , bila mana # bilamana
mata hari # matahari , bagai
mana # bagaimana
d. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf
integritasnya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua
golongan besar :
- Unsur yang belum sepenuhnya terserap
kedalam bahasa Indonesia, misalnya curriculum vitae, real estate,
reshuffle, shuttle cock.
- Unsur asing yang mengucapkan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Misalnya :
Kata asing # Penyerapan
yang salah # Penyerapan yang benar
risk # resiko # risiko
, system # sistim # system , effective # efektip # efektif.
Persamaan dan Perbedaan
Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia
Persamaan
Pada Bahasa Arab dan
Bahasa Indonesia masing-masing memiliki persamaan
yaitu masih mengacu pada makna asli . Seperti misalnya kata (BA) “الرَّعِيَّةُ” dengan kata (BT)
“Rakyat” yaitu segenap penduduk suatu negara. Makna kata masih berada di dalam
kata tersebut (sebagai makna denotatif).
Perbedaan
Kaidah bahasa Indonesia dengan Arab memang
sangat berbeda. Begitu juga beberapa huruf dan fonem bahasa Arab, memiliki
perbedaan yang sangat mencolok dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, seperti
perbedaan q dan k. Dalam bahasa Arab qof dan kaf
memiliki makna yang berbeda, namun dalam bahasa Indonesia tidak demikian.
Begitupun perbedaan fonem ‘a dibaca ‘ain dalam huruf Arab dan diserap ke
dalam bahasa Indonesia menjadi a.5
Pengaruh Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia ialah bahsa yang berasal dari bahsa melayu yang
diperkaya oleh beberapa unsur bahasa asing dan bahasa daerah. Oleh arena itu
bahasa indonesiaa merupakan bahasa baru, bahasa bangsa inonesia.
Bahasa arab mempunyai pengaruh yang besar dalam
perkembangan bahasa indonesia. Hal ini sesuai dengan
pendapat Kridalaksana (1985:45) yang menyatakan bahwa bahasa indonesia
mempunyai kedudukan khusus di indonesia karena pengaruhnya yang sangat dalam
terhadap bahasa indonesia. Sementara itu Badudu (1992: 125) menyatakan ahwa
bahsa arab adalah salah satu bahasa-bahasa asing yang besar peranannya dalam
memperkaya bahasa indonesia. Selanjutnya Badudu (1992:136) mengemukakan bahwa
pengaruh dari bahasa lain dari bahasa
indenesia dapat berupa: 1. Pengambilan / pemungutan / peminjaman
kosakata , 2. Pengambilan unsur bahasa seperti afiks dan klitika. 3. Peniruan
bentuk bahasa struktur kata dan kalimat. 4. Penerjemahan , pemadanan atau
pengindonesiaan istilah.
Dari keempat pengaruh yang dijelaskan maka pengaruh yang paling
menonjol adalah pengaruh pertama dan kedua.
Menurut Bloomfield (1957:64-71) bahwa bbahasa arab tidak mempunyai
hubungan kekeluargaan dengan bahasa indonesia, karena bahasa arab termasuk
rumpun bahasa hametik, sedangkan bahasa indonesia termasuk rumpun melayu
polinesia atau austonesia.
Menurut makmur saadie (
Dalam Ismail dan Nas haryati S. 9:2008). Walhasil
bahasa arab semakin akrab bagi bangsa indonesia dan telah masuk dalam bahasa
baku bahasa indonesia, bahasa yang akrab dilafazkan oleh orang indonesia antara
lain: akhlak, adat, adil, azab, barokah, batal, bakhil, khayal, khalayak,
kamis, khatib, jahil, jilid, jin, jumlah doa, zuhur, kursi, kubur, kuliah,
mahluk, madrasah, magrib, mahir, maklum, maksud, malaikat, zaman, zakat dan
lain-lain.; 1998: 27-28)
Pengertian Kata Serapan Bahasa Arab
Kata serapan disebut jug kata pungut (Depdikbud:1992:425) .
soedjito (1992:47) mendefinisikan kata serapan sebagai kata yang berasal
dari (diserap) dari bahasa daerah atau
bahasa asing. Kata serapan bisa disebut kata pinjaman dan pungutan adalah kata
yang diserap dari bahasa lain (tim penyusun KBBI, 1994:452)
3. Problematika
Proses Penerjemahan Bahasa Arab kedalam
Bahasa Indonesia
Problematika akan muncul ketika
pengalih-bahasaan suatu bahasa ke dalam bahasa lain,baik problematika
linguistik maupun nonlinguistik.
3.a Problematika Linguistik
Yang dimaksud dengan aspek linguistic
disini adalah aspek-aspek kebahasaan yang meliputi tataran morfologis
(«/-sharf), sintaksis (al-nahwu) dan sematik (aldilalah). Sementara tataran
linguistic yang lain yaitu tataran fonologi ('Urnal-ashwat) nampaknya kurang
berpengaruh dalam penerjemahan teks tertulis , kecuali pada penerjemahan Bahasa
lisan yang mensyaratka nadanya perhatian secara seksama terhadap unsur-unsur
bunyi bahasa.
Berikut yang termasuk problematika
linguistic dalam penerjemahan Bahasa.
a. Kosakata
Kesulitan
kosakata sering yang sering dijumpai,karena pengetahuan tentang bahasa yang
amat terbatas atau kata-kata yanng mengandung pengertian yang tidak diketahui
sebelumnya.
Kesulitan ini
bisa diatasi dengan menyediakan kamus-kamus standar yang berisi kosakata baku.
b. Tata Kalimat (Al-qawa>id)
Sering dijumpai
sekalipun translator banyak menguasai kitab-kitab al-qawa>id.Misalnnya,menentukan
fi’il,fa’il dan maf’ul secara
keseluruahan dalam kalimat mayor (jumlah
al-kubra) yang terdiri atas beberapa kalimat.
Kesulitan ini
bisa diatasi dengan terus berusaha menguasai al-qawa>id(sharf,nahwu dan
balaghah) secara teoritis dan praktis(Ahmad Izzan,2007:215)
c. Masalah Susunan
Kalimat
Seseorang tidak
dapat menerjemahkan secara urut begitu saja kata demi kata dari bahasa Arab ke
bahasa Indonesia,kecualil harus meletakkan kata-kata itu dalam kerangka konteks
keseluruhan unit,juga karena susunan kata-kata bahasa Arab cukkup
berbeda,bahkan berbalikan dengan susunan kata bahasa Indonesia.
d. Transliterasi
Kesuliltan
translasi,khususnya berkaitan dengan nama orang dan kota.
e. Perkembangan
Bahasa
Perkembangan
bahasa bergantung pada perkembangan ilmu dan sains,seperti tentang
kata,istilah,atau ungkapan yang sebelumnya tidak ada dalam bahasa Arab.
Atau dalam
sumber lain disebutkan problematika linguistic penerjemahan antara lain:
1.Problematika Morfologis
Morfologi adalah cabang
linguistic yang mempelajari bentuk-bentuk kata dan perubahan bentuk kata serta
makna akibat perubahan bentuk tersebut atau bidang lingustik yang mempelajari susunan
bagian kata secara gramatikal.
2.Problematika
atau Kesalahan Sintaksis
Dalam linguistik
bahasaArab,sintaksisdi kenal dengan ilmu al-nahw, yakni cabang linguistic yang
mempelajari tentang kalimat (al-jumlah) serta segal
ahalyangberkaitandenganitu,sepertiperan
sintaksistertentudalamkalimatsemisalal-fd'il,d-maful,al-khabar,al-mubtadadanIain-lain
,
3.Problematikaatau Kesalahan Semantik
Semantik(Inggris;semantics)
berarti teori makna atau teor iarti, yakni cabang linguistic yang mempelajari makna
atau arti.Dalam Bahasa Arab,semantic identic dengan Urnal-dilalah,yakni Ilmu yang
mempelajari hubungan antara lambing (form) dengan maknanya (meaning) atau arti yang
dimaksud oleh lambing bahasa tersebut.Dalam semantik tidak kenal ada tiga makna,yaitu
makna leksikan (lexicalmeaning),makna gramatikal (grammaticalmeaning) dan makna
kontekstual (contextualmeaning).
4.Problematika Restrukturisasi
Yang dimaksud dengan problematika
restrukturisasi disini adalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika
melakukan penyusunan kembali makna,berita atau pesan terjemahan
Dalam Bahasa sasaran yakni
bahasaIndonesia.
Sedangkan problematika non linguistic dalam penerjemahan adalah:
1.Isi atau materi atau bentuk dari naskah yang diterjemahkan
2.Kondisi pada saat menerjemahkan
3. Pengalaman belajar penerjemah
4. Sosial budaya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap
bahasa, tentunya memiliki kekahasan masing- masing, begitu juga kondisinya
dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab dalam kaitannya pengayaan kosakata
bahasa Indonesia. Dalam kasus di atas hampir dapat dipastikan tidak ada
relevansi ataupun kesamaan. Dengan asumsi bahwa, setiap bunyi (fonoligi)
memiliki lambang- lambangnya sendiri yang berbeda.
B. Saran
Bahasa sebagai alat
untuk berinteraksi dan berkomuikasi, jika hanya menguasai satu Bahasa saja kita
tidak bisa berinteraksi dengan baik karena Bahasa tidak hanya satu, tetapi ada
banyak Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, kuasai semua Bahasa itu agar
bisa berinteraksi.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, & Haryati S, Nas. 2008. Studi Bahasa Arab dan Kata Serapan Bahasa Arab
dalam Bahasa Indonesia. Semarang: RUMAH INDONESIA
file://problematika%penerjemahan%bahasaarab%ke/bahasa%indonesia