Kamis, 29 September 2016

Artikel konservasi Tanah dan Air



Konservasi Tanah dan Air
1.      Pengertian Konservasi Tanah dan Air
a.      Pengertian konservasi Tanah
Tanah merupakan media tumbuh tanaman yang sangat dipengaruhi sifat fisik dan kimia tanah. Menurut Simmonson (1957), tanah adalah permukaan lahan yang kontiniu menutupi kerak bumi kecuali di tempat-tempat berlereng terjal, puncak-puncak pegunungan, daerah salju abadi. Sedangkan menurut Soil Survey Staff (1973), tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusun-penyusunnya, yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman.
Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukkannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebar dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Dalam arti sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya untuk mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi. Upaya konservasi tanah bertujuan untuk :
1.      Mencegah erosi.
2.      Memperbaiki tanah yang rusak.
3.      Memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah agar tanah dapat digunakan secara berkelanjutan.
b.      Pengertian Konservasi Air
Penghematan air atau konservasi air adalah perilaku yang disengaja dengan tujuan mengurangi penggunaan air segar, melalui metode teknologi atau perilaku sosial. Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jauh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang dapat merusak serta tersedianya air pada musim kemarau.
Usaha konservasi air bertujuan untuk:
1)      Untuk menjamin ketersediaan untuk generasi masa depan, pengurangan air segar dari sebuah ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya.
2)      Penghematan energi - Pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah mengonsumsi energi besar.
3)      Konservasi habitat - Penggunaan air oleh manusia yang diminimalisir untuk membantu mengamankan simpanan sumber air bersih untuk habitat liar lokal dan penerimaan migrasi aliran air, termasuk usaha-usaha baru pembangunan waduk dan infrastruktur berbasis air lain (pemeliharaan yang lama).

2.      Macam-macam matode konservasi Tanah dan Air
a.      Metode Konservasi Tanah
Metode konservasi tanah dapat dibagi dalam tiga golongan utama, yaitu (1) metode vegetatif, (2) metode mekanik dan (3) metode kimia.
·         Metode vegetatif adalah penggunaan tanaman atau bagian-bagian tanaman atau sisa-sisanya untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi jumlah dan kecepatan aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi tanah (Arsyad, 2006).
Beberapa teknik konservasi tanah dan  air melalui cara vegetatif seperti pertanaman lorong (alley cropping), silvipastura, dan pemberian mulsa.
1.      Pertanaman lorong (alley cropping) adalah sistem bercocok tanam dan konservasi tanah dimana barisan tanaman perdu leguminosa ditanam rapat (jarak 10-25 cm) menurut garis kontur (nyabuk gunung) sebagai tanaman pagar dan tanaman semusim ditanam pada lorong di antara tanaman pagar. Menerapkan pertanaman lorong pada lahan miring biayanya jauh lebih murah dibandingkan membuat teras bangku, tapi efektif menahan erosi. Setelah 3-4 tahun sejak tanaman pagar tumbuh akan terbentuk teras. Terbentukannya teras secara alami dan berangsur sehingga sering disebut teras kredit.
2.      Sistem silvipastura sebenarnya bentuk lain dari tumpangsari, tetapi yang ditanam di sela-sela tanaman hutan bukan tanaman pangan melainkan tanaman pakan ternak, seperti rumput gajah, setaria, dll. Ada beberapa bentuk silvipastura yang dikenal di Indonesia antara lain (a) tanaman pakan di hutan tanaman industri, (b) tanaman pakan di hutan sekunder, (c) tanaman pohon-pohonan sebagai tanaman penghasil pakan dan (d) tanaman pakan sebagai pagar hidup.
3.      Pemberian mulsa dimaksudkan untuk menutupi permukaan tanah agar terhindar dari pukulan butir hujan. Mulsa merupakan teknik pencegahan erosi yang cukup efektif. Jika bahan mulsa berasal dari bahan organik, maka mulsa juga berfungsi dalam pemeliharaan bahan organik tanah. Bahan organik yang dapat dijadikan mulsa dapat berasal dari sisa tanaman, hasil pangkasan tanaman pagar dari sistem pertanaman lorong, hasil pangkasan tanaman penutup tanah atau didatangkan dari luar lahan pertanian.

·         Metode mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah. Metode mekanik dalam konservasi tanah dan air adalah pengolahan tanah, guludan, teras,  penghambat (check dam), waduk, rorak, perbaikan drainase dan irigasi (Arsyad, 2006).
·         Metode Kimia atau cara kimia dalam usahan pencegahan erosi,yaitu dengan pemanfaatan soil conditiner atau bahan pamtap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi. Bahan kimia memiliki pengaruh yang besar terhadap stabilitas tanah karena senyawa tersebuttahan terhadap mikrobia tanah permeabilitas tanah dipertinggi dan erosi berkurang.
b.      Metode Konservasi Air
Metode pengendalian tata air yang umum digunakan yaitu irigasi dan drainase. Irigasi merupakan usaha untuk menambah air ke dalam wilayah, sedangkan drainase sebaliknya. Drainase berarti keadaan dan cara air-lebih keluar dari tanah. Air-lebih adalah bagian dari air yang ada di dalam tanah yang tidak dapat dipegang atau ditahan oleh butir-butir tanah dan memenuhi ruang pori tanah sehingga tanah menjadi jenuh air (Pahan, 2008).
Drainase pada tanah gambut secara alami selalu berada dalam kondisi sangat terhambat hingga tergenang. Hal ini memerlukan penanganan yang tepat sehingga drainase dapat diperbaiki untuk mencapai muka air tanah yang optimum tanpa mengakibatkan drainase yang berlebihan (over drainage). Drainase yang berlebihan akan mengakibatkan kekeringan pada tanah gambut yang bersifat tidak dapat balik (irreversible) dan penurunan muka tanah yang serius. Keberadaan mineral pirit pada tanah gambut sehingga tetap tereduksi juga harus diperhatikan.
Untuk mencapai kondisi ini, diperlukan jaringan drainase dan pintu-pintu air yang cukup (PPKS, 2006). Pembangunan sistem drainase di perkebunan terutama ditujukan untuk mengendalikan kelembaban tanah sehingga kadar airnya stabil antara 20-25% dengan kedalaman arus air maksimum 60 cm. Pembangunan drainase juga diusahakan terhindar dari kejenuhan air secara terus-menerus selama maksimum 2 minggu (Pahan, 2008).
Irigasi bertujuan untuk memberikan tambahan air terhadap air hujan dan memberikan air kepada tanaman dalam jumlah yang cukup dan pada waktufurrows irrigation) (PPKS, 2006).
3.      Contoh Konsevasi tanah dan Air
Saya mengambil contoh konservasi tanah dan air yang dilakukan oleh para petani di Jalan Pomahan, Sleman,yogyakarta yang mana ini merupakan daerah sekitar tempat tinggal saya. Konservasi tanah dan air oleh para petani ini menggunakan metode vegetatif dan metode mekanik.


 Daftar Pustaka







MAKALAH KARAKTERISTIK BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan akan memiliki makna tersendiri.  Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, baik budinya, menunjukkan bangsa, budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan).
[Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1997, hlm:77]
Bahasa Arab merupakan Bahasa Semit Tengah yang merupakan rumpun dari Bahasa Semit, dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an.
Jadi dapat kami ambil kesimpulan bahwa Bahasa Arab adalah tutur kata yang digunakan oleh bangsa di jazirah arab dan timur tengah.
 Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga. Dahulu bahasa Indonesia di ambil dari bahasa melayu yang kala itu digunakan oleh Kerajaan Sriwijaya (dari abad ke-7 Masehi) sebagai  bahasa kenegaraan . Namun semenjak Sumpah Pemuda yang pada tanggal 28 Oktober 1928, bahasa melayu tidak lagi digunakan dan diganti dengan Bahasa Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan Bahasa Indonesia adalah Bahasa resmi yang di gunakan negara kesatuan republic Indonesia sebagai Bahasa persatuan, yang merupakan rumpun dari Bahasa melayu.
Pada dasarnya setiap Bahasa memiliki ciri khas yang berbeda-beda dan meiliki keunikan tersendiri sesuai karakteristik Bahasa tersebut.  Karakteristik Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab contohnya sangat berbeda. Berikut akan kami paparkan dalam makalah ini apa saja perbedaan  karakteristik  Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.

B.  RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana karakteritik perbedaan antara Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia?
2.      Bagaimana ciri khas antara perbedaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia?
3.      Bagaimana problematika proses penerjemahaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia?

C.  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui dan memahami karakteritik perbedaan antara Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia
2.      Untuk mengerti dan memahami ciri khas antara perbedaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia
3.      Untuk mengetahui dan memahami problematika proses penerjemahaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia.






BAB II
PEMBAHASAN
1.      Karakteristik Bahasa Arab
Secara umum bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan akan memiliki makna tersendiri.  Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.
Bahasa arab merupakan Bahasa resmi bangsa Arab. Selain menjadi Bahasa orang muslim di seluruh penjuru dunia, Bahasa Arab digunakan sebagai Bahasa Al-qur’an yang merupakan kitab suci umat islam. Setiap Bahasa memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda dengan Bahasa lain yang membedakan setiap Bahasa menjadi unik dan memiliki ciri khas. Bahasa Arab mempunyai ciri-ciri  kekhususan yang tidak terdapat pada bahasa-bahasa lainnya. Kemudian dari kekhususannya ini menjadikan bahasa Arab sebuah bahasa yang fleksibel, mempunyai elastisitas yang tinggi, maka dalam  menjalankan dan mempertahankan fungsinya sebagai bahasa komunikasi, sarana dalam penyampaian tujuan agama, pencatatan berbagai ilmu pengetahuan, telah mampu disampaikan dengan mudah dan benar.Berikut ini adalah yang merupakan keistimewaan bahasa Arab, antara lain :
  1. Isytiqaq
Yang dimaksud dengan isytiqoq adalah pengambilan sighot (bentuk kata) dari sighot yang lain, karena ada persamaan baik dari segi bentuk, maknanya maupun strukturnya dengan beberapa tambahan tertentu yang telah ditetapkan.
Ada dua pendapat ulama mengenai isytiqok ini, antara lain :
1. Ulama Bashrah bahwa sumber isytqoq adalah masdar
2. Ulama Kufah bahwa sumber isytiqaq adala kata kerja (fi`il).
Isytiqoq menurut ulama bahasa di bagi tiga macam, antara lain:
1.      Isytiqoq shogir yang aplikasinya melalui tasrif yang kita kenal selama ini yaitu pengembangan lafadz dari lafadz asli dengan syarat adanya kecocokan dari segi makna, huruf dan juga urutannya. Contohnya:
ضرب   –  ضارب  – مضروب
2.      Istiqoq kabir disebut juga al-qalb al-luqhawi, yaitu adanya persamaan antara dua kata, baik dari segi lafadz maupun dari segi makna, akan tetapi tidak sama dalam urutan huruf sebagai contoh :
حمد – مدح /  جبد  –  جدب
3.      Isytiqoq Akbar disebut juga al-ibdal al-liqhawi, yaitu menukar suatu huruf yang lain. dalam proses ini huruf yang mengalami pertukaran tidak disyaratkan memiliki makhroj yang sama. Boleh saja terjadi pada setiap hurufkarena yang penting disini adanya kesesuaian makna antara dua lafadz, contoh:
السراط –  الصراط
yang memiliki makna suatu dengan dua lafadz yang berbeda.
Isytiqoq al-Kibar atau an-naht (penyingkatan)
An-Naht adalah membuat kata baru yang ambil dari dua unsur kata yang berbeda atau lebih tetapi tetap menunjukan pada makna yang diambil baik berupa isim dan fi`il. Perkembangannya harus sesuai dengan kaidah (wazan) bahasa arab yang terdapat dalam tashrif, sebagai contoh :
بسمله –  حمدله
2.       Ta`rib (arabisasi)
Yang dimaksud dengan ta`rib disini yakni kata asing yang diambil kedalam bahasa arab, dalam proses ta`rib mungkin terjadi pengurangan, penambahan penukaran sehingga bahasa tersebut menjadi bahasa arab asli sebagai contoh dari kata yang terdapat penambahan dan penukaran : kata (kulit hitam) berasal dari bahasa Persia ditambah alif dan ha ditukar dengan huruf jim.
ارندج  -رند ه
3.      Al-Irab
Keistimewaan bahsa Arab juga disebabkan kehadirannya I`rab, bahkan dapat dikatakan bahwa I`rab adalah ciri khas bahasa  arab. I`rab adalah perubahan bunyi akhir suatu kata dalam kalimat yang disebabkan oleh perbedaan factor (‘amil yang menyertainya, baik amil disebut itu jelas maupun diperkirakan dalam benak’) Perbedaaan tersebut dapat mempengaruhi makna’.
  1. Efek yang di timbulkan terhadap karakat, sebagai contoh :
هدا تلميد  –  رأيت تلميدا  –  مررت بتلميد
تكتب  – لن تكتب –  لم يكتب
  1. Efek ditimbulkan terhadap jumlah sangat elastisitas.
أكل محمد السمك  – السمك أكل محمد – محمد أكل السمك
علي يتعلم اللغة العربية  – جاء ابوه  – حضر المسامون
Dalam bahasa arab, ada dua gender maskulin dan feminine yang masing-masing mempunyai bentuk yang berbeda-beda, kata ejektif dan kata kerja. Bentuk-bentuk feminin menurut kaidahnya dibentuk dan kata-kata maskulin dengan menambahkan akhiran (atun /un).
Dalam bahasa arab terdapat tiga bentuk bilangan yaitu : Tunggal, ganda dan jamak.
  1. Ilmu Balaghah
Ialah ilmu yang mempelajari gaya bahasa dan rahasia-rahasia yang terkandung dalam bahasa arab, khususnya Al-Qur`an. Tegasnya ilmu balaghah ini merupakan ilmu kesustraan bahasa arab. Ilmu balaghah ini mengandung tiga pokok pembahasan :
علم المعاني  – علم البيان  – علم البديع
Ilmu bayan mengandung dua pokok pembahasan .
التشبية  – المجاز  -الكناية
Ilmu Maani  mengandung banyak pokok bahasan, antara lain :
االخبر والانشاء  –  الدكر والحدف   -التقديم والتاخير  –  القصر  –  الوصل  والفصل  -الايجاز والاطناب  – المساواة
Ilmu badi` mengandung dua pokok pembahasan
المحسنات المعنوية  – المحسنات اللفظية
4.      Al-Mufrodat
Setelah al-Qur`an turun, banyak pengertian atau arti kosakata  yang mengalami pergeseran, perubahan makna semanti,  seperti dalam contoh :
لا ريب فيه  –  لا شك / الصبح –  الفجر/ قعد  –  جلس /  زوج  –  امراة
Kata jauz dan imraah   ditampilkan dalam konteks kehidupan suami istri yang penuh kasih sayang dan memiliki anak keturunan, sedangkan  mempunyai makna istri yang dalam kehidupan suami istri tidak terdapat kasih sayang karena ada khianat/ perbedaan akidah dan digambarkan dalam surah yusuf (12;30;51) dan surat at-Tahrim (66;10;11)
Lafal_lafal dalam al-Qur`an jika diperhatikan dan diteliti secara mendalam akan munculkan kajian baru, sehingga nantinya al-Qur`an bukan hanya sebagai sumber hukum islam antara fiqih dan akhidah tetapi juga merupakan sumber hukum.
Bahasa juga terdiri atas lambang-lambang, yaitu tanda yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain. Didalam bahasa, tanda terdiri dari rangkaian bunyi yang pada ragam tulis dialihkan kedalam tanda-tanda visual yaitu huruf  dan tanda baca. Hubungan antara rangkaian bunyi tertentu dan makna yang dinyatakan bersifat arbiter semata tidak ada hubungan yang wajar antara lambang dan objek yang dilambangkannya (Panuti Sufirman, 1993, hal 9), Contoh :
Za`za`ah artinya goncangan
Qolqalah artinya keributan
Solsolah artinya bunyi berderek-derek
Qa`qa`ah artinya gemerincing
Jarjarah artinya bising
Qorqorah artinya keroncongan
  1. Al-Dalaalah
Ilmu dalalah disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistic yang memepelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi  linguistik yang mempelajari makna/ arti dalam bahasa arab mengenai jenis-jenis makna. Mukhtar umar membaginya kepada lima jenis
1.  Al-Ma’na al-asasiy adalah makna kata yang melakat pada sebuah kata.
2. Al-Ma`na al-ishafy adalah makna yang terkandung dalam sebuah kata disamping makna sebenarnya yang melekat pada kata tersebut.
3. Al-Ma`na al –ushuby makna yang berkenaan dengan gaya pemilihan kata didalam masyarakat sehubungan adanya perbedaan sossial, geografi tingkat pendidikan.
4. Al-ma`na al-nafsy makna yang terkait pada orang tertentu tetapi tidak untuk umum.
5. Al-Ma`na al-ihaiy maka yang terkandung dalam sebuah kata yang menunujukan kepada seseorang yang berkenaan adanya kata itu dengan keadaan diluar bahasa.
Dalam kajian ini ada lafal-lafal bahasa Arab yang dihubungkan dengan lafal-lafal lainnya dan dikaitkan dengan pemakaiannya dan kita kenal dengan sebutan at-taraduf al-musytaraq lafdzhi dan at-tadhodz.
5.      Taraduf / sinonim
 secara harfiah  berarti sesuatu mengikuti sesuatu sedangkan kata taraaduf  itu sendiri berarti sesuatu yang saling mengikuti. Secara etimologi definisi Taraduf menurut Dr. Taufik Muhammad Salim beberapa kata menunjukan arti yang sama. Contoh :
Zauj – imara`ah / As-subh – al-fajr
6.        Al-Musytarak – al-lafidziy
Musytarak al – lafdziy dalam bahasa indonesianya adalah kata-kata yang sama bunyinya tetapi mengandung arti dan pengertian berbeda. Contoh:
Kata Syahaadah mengandung sepuluh arti/makna , antara lain : Observasi, menyaksikan, melihat, yakni, beraksi, DLL
7.       At- Tadhodz atau Antonim.
Para ahli bahasa Arab mendefinisikan antonim dengan menggunakan satu kata untuk dua pengertian yang berlawanan seperti.
الموت  – الحي
البياض  –  البيضاء
Karakteristik bahasa arab
1.      bahasa- bahasa sempit termasuk bahasa arab memiliki watak linguistik triliteralitas, yaitu : kata- katanya terdiri dari akar tiga konsonan dan derivatif dari akar ini.
Dari akar tiga konsonan ini, kata di bentuk melaluiproses yang di sebut “konjungsi” atau “tasrif”yang tersdiri dari perubahan vokalisai tiga konsonan berdasarkan kaidah, penambahan satu atau lebih konsonan sebagai awalan, akhiran atau sisipan dan mengubah vokalisasi juga . misalnya : kata qola قال  yang berarti “berkata “ terambil dari huruf qaf ق , wau و  , dan lam ل dari kata qala /قال  yang terdiri dari kata konsonan dapat dibentuk dari kata lain yang makannya berbeda, seperti muqawil /مقاول  bermakna kontraktor” kemudian di ubah menjadi waqola/وقل yang bermakna satu kaki dan memantapkan kakilain ke bumi (shihab : 1997:94)
2.      fonetik arab
fonetik arab memiliki  tiga tempatkeluar huruf atau mahroj yaitu :
a.       mahroj tenggorokan dan ujung tenggorokan hurufnya adalah : ا,و,ي,ح,ع,ه,خ,غ
b.      kelompok huruf yang terletak pada lidah adalah ك,ق,ت,ج,ض,ي,ش,د,ز,ط,ن,ص
c.       mahroj pada bibir hurufnya adalah :ف,و, م, ب
3.      Tata Bahasa Arab
Selalu berinfleksi (berubah) menurut shihab (1997: 95) bahwa Bahasa Arab selalu mengubah akhir kata benda bergantung pada kasusnya, baik sebagau objekl langsung maupun tidak langsung dan mengubah akhir kata kerja bergantung keterangan waktu. Bunyi suatu kata yang berbeda mengakibatkan perbedaan arti yang sangat jauh. Sebagai contoh:
v  Ma ahsana al samai / ما أحسن السّماء artinya apa yang terindah di langit.
v  Ma ahsana al sama’a / ما أحسن السّماء artinya apa alangkah indahnya langit itu.
Dijelaskan oleh shihab (1997:95) bahwa sintaksis aranb sangat rasional dan seksama tetapi cukup rumit bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Dalam tata Bahasa Arab dikenal ilmu shorof atau morfologi yaitu ilmu untuk menata bentuk kalimat. Macam-macam pola kata dalam Bahasa Arab antara lain : Fiil Madhi, Fiil Mudharik, Isim Faail, Isim Maful, Masdar (akar kata), isim makan, isim zaman.

4.      Kosakata Arab
Kekayaan kosa kata tidak hanya terlihat pada jenis kelamin kata atau bilangannya yaitu mufrod (tunggal), mutsanna (dual) dan jamak (plural) tetapi pada kekayaan kosa kata dan sinonim sebagai contoh: cahaya memiliki 21 sinonim, matahari (29), onta (255), singa (350), ular (100), madu (80).
Contoh : kata جَلَسَ  dan قَعَدَ sama-sama diterjemahkan duduk, tetapi pengguanaannya berbeda. (Ismail dan Nas Haryati S. 24:2008)

2.      Karakteristik Bahasa Indonesia
2.a Sebab Lahirnya Bahasa Indonesia
Apabila membicarakan tentang perkembangan bahasa Indonesia, kita akan membahas bahasa Melayu sebagai akar atau sumber bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, sejak dahulu sudah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franka), di pesisir utara Pulau Sumatra, Semenanjung Malaka, pesisir timur Pulau Kalimantan, bahkan digunakan pula oleh Brunai dan Sabah. Berdasarkan berbagai penemuan, bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya. Bahkan bukan hanya di Sumatra tapi juga di pulau Jawa. Pada zaman Sriwijaya, Bahasa Melayu mempunyai fungsi sebagai Bahasa kebudayaan, sebagai bahasa perhubungan, sebagai bahasa perdagangan terutama ditepi pantai, dan juga sebagai bahasa resiol kebudayaan. Adapun alasan mengapa bahasa melayu di jadikan sebagai bahasa Indonesia disebabkan oleh 4 faktor yaitu: bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan, dan bahasa perdagangan, sistem bahasa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa, atau perbedaan bahasa kasar dan halus, dan bahasa Melayu mudah dikembangkan. Kedudukan bahasa Indonesia ada dua yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa Negara.
2.b Ragam Bahasa Indonesia
Berdasarkan situasi pemakaian Bahasa Indonesia dapat dibedakan atas 2 situasi yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi. Yang dimaksud situasi resmi adalah pemakaian Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan masalah kedinasan atau keilmuan. Sedangkan situasi tidak resmi adalah pemakaian dalam kehidupan sehari-hari dengan masalah pokok yang tidak resmi.
Fungsi Bahasa Indonesia
  • Sebagai alat komunikasi resmi
  • Dipergunakan dalam wacana resmi
  • Digunakan dalam pembicaraan resmi (yang bersifat keilmuan)
  • Siaran-siaran resmi
  • Dipakai dalam pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati
  • Memakai ucapan baku (pada bahasa lisan yaitu ucapan yang tidak terpengaruh oleh ucapan bahasa daerah dan dialeg-dialeg yang ada)
  • Memakai EYD (16 Agustus 1972)
  • Memakai peristilaan resmi yaitu pedoman umum pembentukan istilah
  • Menghindari pemakaian unsur-unsur yang terpengaruh oleh bahasa-bahasa dialeg baik leksikal maupun gramatikal. Yang dimaksud leksikal ialah unsur bahasa yang berupa kata, sedangkan gramatikal ialah unsur yang bersifat ketata bahasaan.
a.      Pelafalan
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau pengucapan dalam Bahasa Indonesia. Pada akhir-akhir ini sering kita dengan orang melafalkan bunyi Bahasa Indonesia dengan keraguan. Keraguan yang dimaksud ialah ketidakberaturan pengguna bahasa dalam melafalkan huruf. Kesalahan pelafalan dapat terjadi karena lambing atau huruf di ucapkan tidak sesuai dengan bunyi yang melambangkan huruf-huruf tersebut.
Tulisan # Lafal yang salah # Lafal yang benar:
Energi # enerji, eversi # energi
Teknik # Tehnik  # Teknik
Biologi # Bioloji # Biologi
Tegel # Tehel # Tegel
b.      Penulisan Huruf
Ejaan bahasa EYD menggunakan 26 huruf yaitu mulai huruf A – Z. Beberapa huruf diantaranya yaitu huruf |F|, |V|, |X|, dan |Z| itu merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di dalam Bahasa Indonesia, dengan demikian pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan jangan diganti dengan huruf lain.
Contoh :Fakta # fakta, Volume # folume, Zaman # saman
Meskipun huruf-huruf serapan sudah dimasukkan kedalam Bahasa Indonesia tetapi harus diingat ketentuan pemakaian huruf |a|, dan |x|, huruf a hanya dapat dipakai untuk nama istilah khusus sedangkan untuk istilah umum harus di ganti dengan huruf k demikian pula huruf x dapat dipakai untuk lambing misalnya sinar-x, huruf x apabila terdapat pana pertengahan kata dan akhir kata maka dia dapat diganti menjadi konsonan kx.
c. Penulisan Kata
Kata mengenal bentuk kata dasar, kata turunan atau kata berimbuhan, kata ulang, dan kata gabungan. Kalau gabungan kata hanya terdapat awalan atau akhiran dan ditulis serangkai. Contoh:
Bentuk tidak baku # bentuk baku:
di didik # dididik ,      di suruh # disuruh
hancurleburkan # hancur leburkan ,    berterimakasih # berterima kasih
kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata turunannya harus dituliskan serangkai. Contoh:
Bentuk tidak baku # Bentuk baku: ,   pemberi tahuan # pemberitahuan
ketidak adilan # ketidakadilan ,          mempertanggung jawabkan # mempertanggungjawabkan
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan penggunaan tanda hubung.
Misalnya :
Kata tidak baku # Kata baku:
Jalan 2 # Jalan-jalan ,  gerak gerik # gerak-gerik ,      terus menerus # terus-menerus
berkejar kejaran # berkejar-kejaran ,   seluk beluk # seluk-beluk
– Gabungan kata termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Misalnya :
Bentuk tidak baku # Bentuk baku
ibukota # ibu kota ,     tatabahasa # tata Bahasa ,       kerjasama # kerja sama
bulutangkis # bulu tangkis ,    dutabesar # duta besar ,          kerjasama # kerja sama
Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai. Contoh:
Bentuk tidak baku # Bentuk baku
mana kala # manakala , sekali gus # sekaligus , bila mana # bilamana
mata hari # matahari , bagai mana # bagaimana
 d. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integritasnya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar :
  1. Unsur yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia, misalnya curriculum vitae, real estate, reshuffle, shuttle cock.
  2. Unsur asing yang mengucapkan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia
Misalnya :
Kata asing # Penyerapan yang salah # Penyerapan yang benar
risk # resiko # risiko , system # sistim # system , effective # efektip # efektif.



Persamaan dan Perbedaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia
Persamaan
Pada Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia masing-masing memiliki persamaan yaitu masih mengacu pada makna asli . Seperti misalnya kata (BA) “الرَّعِيَّةُ” dengan kata (BT) “Rakyat” yaitu segenap penduduk suatu negara. Makna kata masih berada di dalam kata tersebut (sebagai makna denotatif).
Perbedaan
Kaidah bahasa Indonesia dengan Arab memang sangat berbeda. Begitu juga beberapa huruf dan fonem bahasa Arab, memiliki perbedaan yang sangat mencolok dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, seperti perbedaan q dan k. Dalam bahasa Arab qof dan kaf memiliki makna yang berbeda, namun dalam bahasa Indonesia tidak demikian. Begitupun perbedaan fonem ‘a dibaca ‘ain dalam huruf Arab dan diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi a.5
Pengaruh Bahasa Arab terhadap Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia ialah bahsa yang berasal dari bahsa melayu yang diperkaya oleh beberapa unsur bahasa asing dan bahasa daerah. Oleh arena itu bahasa indonesiaa merupakan bahasa baru, bahasa bangsa inonesia.
Bahasa arab mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan bahasa indonesia. Hal ini sesuai dengan pendapat Kridalaksana (1985:45) yang menyatakan bahwa bahasa indonesia mempunyai kedudukan khusus di indonesia karena pengaruhnya yang sangat dalam terhadap bahasa indonesia. Sementara itu Badudu (1992: 125) menyatakan ahwa bahsa arab adalah salah satu bahasa-bahasa asing yang besar peranannya dalam memperkaya bahasa indonesia. Selanjutnya Badudu (1992:136) mengemukakan bahwa pengaruh dari bahasa lain dari bahasa indenesia dapat berupa: 1. Pengambilan / pemungutan / peminjaman kosakata , 2. Pengambilan unsur bahasa seperti afiks dan klitika. 3. Peniruan bentuk bahasa struktur kata dan kalimat. 4. Penerjemahan , pemadanan atau pengindonesiaan istilah.
Dari keempat pengaruh yang dijelaskan maka pengaruh yang paling menonjol adalah pengaruh pertama dan kedua.  Menurut Bloomfield (1957:64-71) bahwa bbahasa arab tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengan bahasa indonesia, karena bahasa arab termasuk rumpun bahasa hametik, sedangkan bahasa indonesia termasuk rumpun melayu polinesia atau austonesia.
Menurut makmur saadie  ( Dalam Ismail dan Nas haryati S. 9:2008). Walhasil bahasa arab semakin akrab bagi bangsa indonesia dan telah masuk dalam bahasa baku bahasa indonesia, bahasa yang akrab dilafazkan oleh orang indonesia antara lain: akhlak, adat, adil, azab, barokah, batal, bakhil, khayal, khalayak, kamis, khatib, jahil, jilid, jin, jumlah doa, zuhur, kursi, kubur, kuliah, mahluk, madrasah, magrib, mahir, maklum, maksud, malaikat, zaman, zakat dan lain-lain.; 1998: 27-28)
Pengertian Kata Serapan Bahasa Arab
Kata serapan disebut jug kata pungut (Depdikbud:1992:425) . soedjito (1992:47) mendefinisikan kata serapan sebagai kata yang berasal dari  (diserap) dari bahasa daerah atau bahasa asing. Kata serapan bisa disebut kata pinjaman dan pungutan adalah kata yang diserap dari bahasa lain (tim penyusun KBBI, 1994:452)

3.      Problematika Proses Penerjemahan Bahasa Arab kedalam  Bahasa Indonesia
Problematika akan muncul ketika pengalih-bahasaan suatu bahasa ke dalam bahasa lain,baik problematika linguistik maupun nonlinguistik.
3.a Problematika Linguistik
Yang dimaksud dengan aspek linguistic disini adalah aspek-aspek kebahasaan yang meliputi tataran morfologis («/-sharf), sintaksis (al-nahwu) dan sematik (aldilalah). Sementara tataran linguistic yang lain yaitu tataran fonologi ('Urnal-ashwat) nampaknya kurang berpengaruh dalam penerjemahan teks tertulis , kecuali pada penerjemahan Bahasa lisan yang mensyaratka nadanya perhatian secara seksama terhadap unsur-unsur bunyi bahasa.
Berikut yang termasuk problematika linguistic dalam penerjemahan Bahasa.
a.      Kosakata
Kesulitan kosakata sering yang sering dijumpai,karena pengetahuan tentang bahasa yang amat terbatas atau kata-kata yanng mengandung pengertian yang tidak diketahui sebelumnya.
Kesulitan ini bisa diatasi dengan menyediakan kamus-kamus standar yang berisi kosakata baku.
b.      Tata Kalimat (Al-qawa>id)
Sering dijumpai sekalipun translator banyak menguasai kitab-kitab al-qawa>id.Misalnnya,menentukan fi’il,fa’il dan maf’ul  secara keseluruahan dalam kalimat mayor  (jumlah al-kubra) yang terdiri atas beberapa kalimat.
Kesulitan ini bisa diatasi dengan terus berusaha menguasai al-qawa>id(sharf,nahwu dan balaghah) secara teoritis dan praktis(Ahmad Izzan,2007:215)
c.       Masalah Susunan Kalimat
Seseorang tidak dapat menerjemahkan secara urut begitu saja kata demi kata dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia,kecualil harus meletakkan kata-kata itu dalam kerangka konteks keseluruhan unit,juga karena susunan kata-kata bahasa Arab cukkup berbeda,bahkan berbalikan dengan susunan kata bahasa Indonesia.
d.      Transliterasi
Kesuliltan translasi,khususnya berkaitan dengan nama orang dan kota.
e.       Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa bergantung pada perkembangan ilmu dan sains,seperti tentang kata,istilah,atau ungkapan yang sebelumnya tidak ada dalam bahasa Arab.
 Atau dalam sumber lain disebutkan problematika linguistic penerjemahan antara lain:
1.Problematika Morfologis
Morfologi adalah cabang linguistic yang mempelajari bentuk-bentuk kata dan perubahan bentuk kata serta makna akibat perubahan bentuk tersebut atau bidang lingustik yang mempelajari susunan bagian kata secara gramatikal.
            2.Problematika atau Kesalahan Sintaksis
Dalam linguistik bahasaArab,sintaksisdi kenal dengan ilmu al-nahw, yakni cabang linguistic yang mempelajari tentang kalimat (al-jumlah) serta segal ahalyangberkaitandenganitu,sepertiperan
sintaksistertentudalamkalimatsemisalal-fd'il,d-maful,al-khabar,al-mubtadadanIain-lain ,
3.Problematikaatau Kesalahan Semantik
Semantik(Inggris;semantics) berarti teori makna atau teor iarti, yakni cabang linguistic yang mempelajari makna atau arti.Dalam Bahasa Arab,semantic identic dengan Urnal-dilalah,yakni Ilmu yang mempelajari hubungan antara lambing (form) dengan maknanya (meaning) atau arti yang dimaksud oleh lambing bahasa tersebut.Dalam semantik tidak kenal ada tiga makna,yaitu makna leksikan (lexicalmeaning),makna gramatikal (grammaticalmeaning) dan makna kontekstual (contextualmeaning).
4.Problematika Restrukturisasi
Yang dimaksud dengan problematika restrukturisasi disini adalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika melakukan penyusunan kembali makna,berita atau pesan terjemahan
Dalam Bahasa sasaran yakni bahasaIndonesia.

Sedangkan problematika non linguistic dalam penerjemahan adalah:
1.Isi atau materi atau bentuk dari naskah yang diterjemahkan
2.Kondisi pada saat menerjemahkan
3. Pengalaman belajar penerjemah
4. Sosial budaya


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setiap bahasa, tentunya memiliki kekahasan masing- masing, begitu juga kondisinya dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab dalam kaitannya pengayaan kosakata bahasa Indonesia. Dalam kasus di atas hampir dapat dipastikan tidak ada relevansi ataupun kesamaan. Dengan asumsi bahwa, setiap bunyi (fonoligi) memiliki lambang- lambangnya sendiri yang berbeda.
B.     Saran
Bahasa sebagai alat untuk berinteraksi dan berkomuikasi, jika hanya menguasai satu Bahasa saja kita tidak bisa berinteraksi dengan baik karena Bahasa tidak hanya satu, tetapi ada banyak Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, kuasai semua Bahasa itu agar bisa berinteraksi.


















DAFTAR PUSTAKA
Ismail, & Haryati S, Nas. 2008. Studi Bahasa Arab dan Kata Serapan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Semarang: RUMAH INDONESIA
file://problematika%penerjemahan%bahasaarab%ke/bahasa%indonesia